Langsung ke konten utama

Unggulan

10 Makanan Ini Ternyata Mengandung Unsur 'Mematikan'

Manusia adalah salah satu dari beberapa makhluk di Bumi  yang memiliki kemampuan untuk mengabaikan naluri dasar untuk bertahan hidup. Misalnya saja para  skydivers  yang meloncat dari pesawat, pelari ultramaraton di gurun, orang-orang hidup pada tempat gravitasi minim, dan mencoba membuat rekor dunia dengan menahan napas di dalam air. Menguji batas-batas tersebut mungkin membuat manusia merasa menyatu dengan alam atau bahkan demi menggali potensi di dalam diri. Terutama jika kegiatan tersebut memacu adrenalin seperti melompat dari ketinggian atau bahkan memakan panganan yang aneh atau berbahaya. Untuk para penggemar pemacu adrenalin lewat makanan, mereka biasanya mencicipi panganan ekstrem dan cenderung berbahaya. Misalnya saja sate ular, sop buaya, atau kalajengking goreng yang terkenal di Thailand. Namun, tahukah Anda, ternyata panganan yang dekat dengan kita juga mengandung zat-zat berbahaya. Seperti yang dikutip dari  Foxnews.com , Senin (14/3/2016), berikut adalah dafta

HEBAT....!!!Kisah Pria yang Hidup 555 Hari Tanpa Jantung di Dadanya.!!!!!!






Jarang yang menyadari, ransel berwarna abu-abu yang selalu menempel di punggungnya adalah instrumen penting yang membuatnya bertahan hidup. Di dalam tas tersebut terdapat sumber daya bagi jantung buatan yang berdetak di dadanya.

Jantung asli Larkin dilepas dari tubuhnya pada November 2014, digantikan dengan perangkat yang memungkinkannya tinggal di rumah, bukannya terus berbaring di rumah sakit, sembari menunggu transplantasi.

Jantung donor akhirnya pada tiba Mei 2016. Larkin sedang dalam pemulihan dari prosedur operasi yang dilakukan di University of Michigan Frankel Cardiovascular Center. Pekan depan ia bisa segera kembali ke rumahnya. Kali ini tanpa ransel.

"Sebagian orang akan merasa takut hidup sekian lama dengan jantung buatan. Aku ingin mengatakan pada mereka, Anda harus mengatasi rasa takut itu karena itu akan membantumu," kata Larkin, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (11/6/2016).

"Aku bisa pulih dengan cepat setelah transplantasi karena perangkat tersebut membantuku tetap sehat."

Ada sekitar 4.000 pasien di Amerika Serikat yang menanti donor jantung. Demikian menurut lembaga U.S. Organ Procurement and Transplantation Network.

"Sejumlah pasien stadium akhir harus menunggu beberapa bulan, bahkan beberapa tahun sebelum jantung donor yang sesuai tersedia," kata Dr. Billy Cohn doktor ahli bedah jantung, sekaligus direktur Center for Technology and Innovation di  Texas Heart Institute.


"Beberapa dari mereka memiliki jantung yang sangat lemah. Ginjal, liver, dan organ penting lainnya bisa mengalami kegagalan saat masa penantian tersebut," tambah dokter Cohn. "Sejumlah pasien berisiko meninggal dunia jika tak ditopang dengan perangkat pendukung, seperti jantung buatan." 

Komentar

Postingan Populer